WebAffandi juga seorang maestro lukis yang sangat rendah hati dan sederhana. Ia tak pernah menganggap dirinya hebat, ia juga mengaku tak terlalu paham dan mementingkan teori dalam melukis. Dia cenderung langsung mempraktekkan ke atas kanvas tanpa mengetahui teknik apa yang ia gunakan. WebLatin: ·inflection of affandus: nominative/vocative masculine plural genitive masculine/neuter singular
Biografi Affandi, Pelukis Rendah Hati dengan Segudang …
Affandi Koesoema (18 Mei 1907 – 23 Mei 1990) adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia. Affandi merupakan pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia internasional, berkat gaya ekspresionis dan romantismenya yang khas. Pada tahun 1950-an dia banyak mengadakan pameran tunggal di India, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Affandi tergolong sebagai pelukis yang produktif karena telah melukis lebih dari 2.000 lukisan. WebFeb 4, 2024 · Lukisan karya affandi banyak mengungkapkan kondisi sosial dan lingkungan alam dan kerap menyertakan bentuk matahari sebagai objek. Affandi koesoema adalah seorang pelukis yang berbakat yang pernah dimiliki oleh indonesiaia dikenal sebagai maestro seni lukis dengan gaya abstrak dan romantisme. Garis garisnya cair namun … chilly gas
Lukisan Kebun Cengkeh Karya Affandi – Bljar.com
WebBerikut adalah Profil dan Biodata lengkap Affandi Koesoema sang maestro Lukis Seni Indonesia. Pasangan: Maryati Affandi (m. 1933–1990), Rubiyem Affandi (m. ?–1990) Centre for Strategic and International Studies (Jakarta, 1996) Indonesia-Japan Friendship Festival (Morioka, Tokyo, 1997) ASEAN Masterworks (Selangor, Kuala Lumpur, Malaysia ... Affandi (18 May 1907 – 23 May 1990) was an Indonesian artist. Born in Cirebon, West Java, as the son of R. Koesoema, who was a surveyor at a local sugar factory, Affandi finished his upper secondary school in Jakarta. He gave up his studies to pursue his desire to become an artist. Beginning in 1934, Affandi … See more Affandi was born in 1907, in Cirebon. His father was R. Koesoemah. When he was a child, his father wanted him to be a doctor; however, Affandi was interested in drawing. See more In Yogyakarta, where he has lived since 1945, Affandi designed for himself a free-form house that has become a stopping place for tourists as well as tourists visiting the old town. The … See more • NY Times obituary • Affandi Museum See more In the 1950s, Affandi began to create expressionist paintings. The piece Carrying the First Grandchild (1953) marked his newfound style known as "squeezing the tube". Affandi … See more Affandi died on May 23, 1990 at the age of 83. He is now buried in the museum complex, as he wished to always be surrounded by his family and his works. One of main roads connecting Sleman Regency and Yogyakarta, Jalan Affandi (previously Jalan … See more http://archive.ivaa-online.org/pelakuseni/affandi gradcoach blog